Saat terakhir #1
Senin, 07102019
Hari itu aku pulang agak sorean karena harus ngisi bimbel dan
mampir dulu ke mama Ju untuk ambil soal buat kakak, chat WA dari ayah sudah
muncul berkali kali dilayar hape ku. Sepertinya mbah putri sudah gupuh
mendapati aku belum juga pulang. Segera kubalas chat WA ayah memberitahukan
bahwa aku belum selesai meng copy soal soal ulangan di rumah mama Ju. Waktu
menunjukkan jam empat sore dan aku
segera membawa motorku melaju pulang ke rumah.
Sampai di rumah, Hira sudah mandi dan wangi serta ayah sudah
duduk di ruang tamu sambil memegang hapenya dengan terengah engah. Mungkin
kebanyakan minum karena beberapa hari ini cuaca sangat panas dan aku juga
antara kasihan tapi sebel juga karena dengan minum banyak artinya bisa bisa
ayah akan sesak nafas dan kalau sudah sesak nafas pasti susah untuk tidur. Ya malam itu sekitar jam 10 malam kau
menghampiriku di kamar tidur. Aku yang saat itu sedang ngantuk berat langsung
terbangun karena tidak biasanya kau langsung meminta ke igd. Mungkin karena
terakhir masuk igd sebulan lalu adalah yang terparah hingga kau kehilangan
kesadaran dan aku tidak henti hentinya terisak menangisimu begitu takutnya
kehilangan kamu ayah.
Ku ambil hape ku, ku cari kontak cak Man di WA dan segera
memintanya mengantarkan ke igd, terakhir ke igd kau berangkat sendiri dengan
cak Man karena keluar masuk igd sudah biasa bagi kita berdua. Tapi setelah
kejadian kehilangan kesadaran aku jadi was was jika harus meninggalkanmu
sendirian di igd. Setelah menyiapkan segala sesuatunya – selimut,obat
obatan,sabuk tangan untuk HD, selang oksigen, kartu bpjs dan ktp – tak berapa lama cak Man datang. Sebelumnya
aku sudah menelepon mbak Lis untuk menginap di rumah mendampingi Hira yang saat
itu belum tidur .
Mobil cak Man melaju dengan cepat menerobos jalanan malam
yang saat itu tidak lengang namun juga tidak padat. Sementara ayah mulai
tersengal sengal dan sepanjang perjalanan tak henti hentinya aku berdoa untuk
ayah bisa melewati semua ini. Sampai di igd aku segera mengeluarkan selang
oksigen dan kamu segera ditangani di area kuning. Setelah mendaftar aku segera
menghampiri bed yang kau tempati sambil tak henti hentinya memanggilmu untuk
memastikan apa dirimu masih sadar atau tidak. Dan alhamdulillah kau masih sadar
dengan menjawab melalui anggukanmu. Dokter dan perawat sudah menginformasikan
bahwa besok pagi dirimu akan di bawa ke unit HD untuk hemodialisis. Lega juga
rasanya setelah mendengarnya tapi tetap saja dengan rasa kantuk yang amat
sangat aku susah untuk memejamkan mata karena rasanya sungguh tidak nyaman.
Mungkin karena sudah lama aku tidak bermalam di igd jadi rasanya susah untuk
tidur. Setelah mendapat ijin ke ayah
untuk tidur di kursi tunggu di luar barulah aku bisa tidur walaupun hanya
sebentar.
Karena saat itu aku sedang libur sholat kuputuskan keluar igd
jam setengah enam untuk ke unit HD