Selasa, 04 Februari 2020

Aku sedih
Ingin ku menangis di dekatmu ayah.
Hira sudah hampir seminggu ini kulitnya dipenuhi dengan bintik bintik kecil yang hampir rata di sekujur tubuhnya
Sudah dua kali kubawa ke dokter,sementara semakin kupikirkan semakin .membuatku ketakutan
Aku mengingat ketika kau ada,kau yang membuatku tenang dengan semua masalah dan hal yang kita temui dan hadapi bersama.
Entah bagaimana aku dulu bisa begitu tenang dan pasrah dengan semuanya,tapi sekarang seolah olah hawamu di sekitarku mulai sirna
Ketakutan,kecemasan,kepanikan yang dulu bisa kuatasi bersamamu rasanya sekarang berat untuk kutanggung.
Aku harus ngempet ayah, kalau aku kelihatan menangis di depan ibuk apa jadinya?
Pasti akan tambah runyam.
Sementara aku harus berbagi ceritaku dengan siapa?
Jiha masih belum bisa diajak bercerita,mbak Lis hanya sesekali saja aku berbagi cerita dengannya, sementara mas yudi - rasanya masih susah mengungkapkan keluh kesahku yang lain padanya kecuali soal rumah yang harus di renovasi dan ibuk yang setiap saat selalu punya sensasi menggemparkan di rumah
Aku rindu kamu ayah,denganmu aku merasa bebas bercerita apapun
Denganmu aku bisa mengekspresikan diriku
Denganmu aku bisa jadi diriku sendiri tanpa ada yang ku tutupi dan kusimpan
Denganmu aku merasa nyaman
Masih kuingat,bagaimanapun keadaan kita waktu itu
Seterpuruk apapun kita masa itu,
Rasanya dengan kekuatan kita berdua ,kita sanggup dan mampu menghadapinya bersama
Seperti kita saling menguatkan satu sama lain.
Sekarang aku seperti kehilangan separuh bagian ayah,jalanku tak sempurna
Rasanya berat ayah,.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar